Gerejajuga adalah tempat orang-orang disembuhkan dari berbagai penyakit. Salomo adalah raja yang membangun Bait Allah di Yerusalem. Rumah Allah itu sungguh luar biasa. Ketika pentahbisan bait Allah, hadirat Allah turun sampai imam-imam tidak tahan berdiri. Jadi Rumah Allah adalah tempat kemuliaan Allah, tempat kuasa Allah dinyatakan.
"Project creator ini belum melakukan verifikasi atau masih sedang dalam proses verifikasi. Silakan donasi jika Anda kenal dengan project creator." Rp. 0 Rp. Target Share ke - Setiap tindakan 'Share' sangatlah berarti! Mari bersama-sama membangun harapan. Kami sangat membutuhkan uluran tangan orang-orang yang berhati baik terhadap sesama umat ciptaan Tuhan dalam hal melanjutkan pembangunan Rumah Tuhan di tempat ini. Disclaimer Informasi yang tertulis di halaman ini adalah milik project creator dan tidak mewakili GOBlessing - Informasi belum tersedia - Jika Anda mengenal pemilik project ini dan mengetahui kebenaran dari project ini, Anda dapat memberikan dukungan untuk membantu pemilik project meningkatkan kepercayaan sehingga dapat dengan segera mencapai target projectnya. Silahkan klik tombol dibawah ini untuk mengisi kolom pendukung. Masuk Penerima Donasi 0 Giver Urutkan Berdasarkan pemberian terakhir diberikan oleh donatur Berdasarkan pemberian terbesar yang diberikan oleh donatur Belum ada yang pertama! Terverifikasi Project ini telah melewati proses verifikasi GOBlessing. Kunjungan Lokasi Project Creator telah mengunjungi lokasi dan memiliki orang yang dapat dihubungi di lokasi tersebut. Kunjungan Staff Team GOBlessing telah mengunjungi lokasi project ini. Terhubung Penggalangan dana ini terhubung dengan yayasan XXXXXX
Seusaipenanda tanganan prasasti peresmian, dilanjutkan dengan memasuki ruang gedung gereja dan dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin langusng oleh Pdt.O.JS.May. Penadantanganan Prasasti Oleh Ketua Umu Sinode GMIH, Pdt. Dr. Demianus Ice Selesai ibadah dilanjutkan dengan laporan oleh ketua Panitia pembangunan serta sambutan-sambutan.
Saudara-saudara, apakah salah jika kita membuat gedung gereja atau tempat persekutuan atau ruang ibadah kita menjadi lebih baik? Kelirukah kalau gedung gereja kita dibuat indah dan megah? Salah jugakah kalau gedung gereja kita sangat sederhana?Apakah kemudian pembangunan fisik gereja merupakan hakikat dari keinginan Allah bagi gereja kita? Pembangunan seperti apa sesungguhnya yang dirindukan Allah dalam gereja kita? Saudara-saudara, Allah menghendaki kita memperhatikan pembangunan gerejaNya. Pembangunan ini bukan hanya menyangkut pembangunan fisik gedung gereja tetapi lebih dan terutama pada pembangunan spritual jemaatNya. Saudara-saudara paling tidak ada dua sikap Allah terhadap pembangunan gereja. Yang pertama Allah membenci umat yang mengabaikan pembangunan baitNya. Saudara-saudara, kadang kita enggan mendukung pembangunan gereja karena berpendapat bahwa gereja bukanlah gedungnya tetapi gereja adalah orangnya’. Saudara-saudara, apakah benar kita tidak usah membangun gereja berdasarkan pandangan tersebut? apakah yang Allah mau sebenarnya? Saudara-saudara, Hagai adalah seorang Nabi Tuhan, yang diberi tugas menyampaikan isi hati Tuhan pada umatNya. Tugas Hagai secara khusus adalah untuk mendorong atau memotivasi umat untuk membangun bait Tuhan yang masih reruntuhan. Di ayat 16-18, Hagai mengajak umat melihat bagaimana pada masa lampau Allah menghukum mereka karena mereka mengabaikan pembangunan bait Tuhan. Kalimat “sebelum ditaruh batu demi batu untuk pembangunan bait Tuhan” menunjuk pada periode dimana pembangunan diabaikan. Allah menyindir mereka dengan keras di 14 “Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang sudah dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?” Sikap umat yang mengabaikan pembangunan ini, membuat Tuhan menghukum mereka dengan hama, penyakit gandum serta hujan batu. Hal ini manghancurkan panenan mereka, sehingga mereka hanya memperoleh sedikit sekali. Dan Tuhan tidak melepaskan mereka, sampai mereka membangun baitNya. Saudara-saudara, mengapa bait Tuhan begitu penting bagi Allah untuk dibangun??? Dalam Habakuk 220 ditulis “tetapi Tuhan ada di dalam baitNya yang Kudus”, sehingga dapat dikatakan bahwa bait Tuhan adalah tempat Tuhan menyatakan diriNya, tempat dimana Tuhan dimuliakan. Sehingga pada hakekatnya pengabaian pembangunan bait Tuhan adalah pengabaian Tuhan sendiri. Di ayat 18 ditulis “namun kamu tidak berbalik kepadaKu”. Ayat ini menunjukkan bahwa ketidakpedulian mereka pada bait Tuhan pada dasarnya karena mereka telah mengabaikan Tuhan. Hidup mereka tidak mengutamakan Tuhan lagi. Saudara-saudara, dalam PB, Paulus melengkapi makna bait Tuhan dengan mengatakan “tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah” dan juga berkata “tubuh adalah bait Roh Kudus”. Paulus melihat bahwa bait Tuhan tidak semata-mata sebuah bangunan fisik lagi tetapi pada hakekatnya adalah kehidupan umat Tuhan yang didalamnya Tuhan dinyatakan, kehidupan dimana Tuhan harus diutamakan. Saudara-saudara ingat kisah Ananias dan Safira. Ia memberi persembahan pada para rasul, bisa dikatakan mereka mendukung atau mensupport gereja waktu itu. Tetapi apa yang terjadi, mereka tidak jujur dihadapan Tuhan, hatinya terarah pada harta. Dan Tuhan akhirnya menghukum mereka. Demikian juga dengan Saul yang lebih mendengar suara rakyat dari pada suara Tuhan. Ia tidak membunuh beberapa hewan orang Amalek yang Tuhan perintahkan dengan dalih untuk mempersembahkannya pada Tuhan. Saul mengabaikan perintah Tuhan sehingga Tuhan murka padanya. Persoalan utama mereka bukanlah pada kontribusi mereka pada bait Tuhan atau gereja tetapi pada kehidupan yang tidak mengutamakan Tuhan. saudara-saudara, kalau kita mencermati pembakaran dan penghancuran gereja di Indonesia, tercatat bahwa sampai pada masa pemerintahan Gus Dur, gereja yang dibakar telah mencapai kurang lebih 1000 gereja. Saudara-saudara, di satu sisi kita akui bahwa hal ini merupakan penganiayaan terhadap gereja. Tetapi di sisi yang lain pembakaran gereja bisa saja merupakan suatu peringatan Tuhan atas gereja yang telah bergeser dari pertumbuhan sejati menjadi pertumbuhan fisik atau gedung semata. Kira-kira sama seperti Tuhan menyerahkan mereka ke tangan bangsa Babel karena mereka telah mengabaikan Tuhan. Hal ini bukan tanpa alasan melihat arah pergerakan gereja yang lebih konsentrasi dengan komunitas sendiri, gereja tidak lagi menyuarakan isi hati Tuhan yang sesungguhnya bagi bangsa ini. IKLAN Saudara-saudara, kita juga perlu waspada agar kita jangan sampai mengabaikan pembangunan bait Tuhan baik esensinya maupun secara fisik. Kita sebagai komunitas orang percaya perlu berhati-hati agar tidak terjebak pada pembangunan fisik semata dan melupakan pembangunan pribadi orang-orang dalam gereja untuk tetap tertuju pada Tuhan. Kita adalah hamba Tuhan yang nantinya berperan penting dalam gereja. Kita harus melatih diri untuk memperhatikan kehidupan jemaat agar tetap mengutamakan Tuhan dalam hidup mereka dan di sinilah tempat kita melatih diri. Saudara-saudara jangan abaikan rekan-rekan di sekeliling kita yang bergumul untuk membangun baitNya’, bantu rekan-rekan kita, dukung mereka. Mungkin mereka bergumul tentang firman Tuhan, atau ketika mereka melakukan kesalahan atau dosa bantu dia untuk kembali bangun persekutuan dengan Tuhan. Mungkin mereka berduka, kesulitan keuangan, mulai undur dan meragukan panggilan. Saudara-saudara, jangan abaikan mereka, dukung mereka dalam doa, kuatkan mereka. Tanyakan “apa yang menghambatnya dalam pembangunan bait Tuhan?” dan tolonglah mereka untuk tetap utamakan Tuhan. Saudara-saudara, pembangunan hidup sebagai bait Tuhan bukan berarti mengabaikan pembangunan fisik juga. Kita perlu untuk membangun bait Tuhan atau tempat ibadah secara fisik. Jangan mengabaikan pembangunan di gereja atau di pos pelayanan SM, berkontribusilah! Mendoakan, mendukung dana. Juga terlibat aktif dalam pemeliharaannya. Misalnya melihat sampah berserakan di gereja atau pos pelayanan, bangku-bangku SM yang berdebu, bersihkanlah. Meski ini tugas yang sederhana tetapi Tuhan mau kita jangan mengabaikannya. Sikap Allah yang kedua Allah memberkati orang yang membangun baitNya. saudara-saudara ketika kita taat dan memperhatikan pembangunan bait Tuhan, maka Allah akan memberkati kita dan bersungguh-sungguh terlibat di dalamnya. Saudara-saudara, di bagian yang kita baca ay 19-20. Di sana dinyatakan bahwa pada hari Israel mulai membangun, pada saat itu Tuhan memberkati mereka. “apakah benih masih tersimpan dalam lumbung?” Merupakan suatu pertanyaan untuk mengarahkan Israel untuk melihat benih yang mereka telah tanam, yang tidak lagi dalam lumbung beberapa bulan lagi akan dipanen. Demikian juga “apakah pohon anggur, ara, delima dan zaitun belum berbuah?” Hagai mengajak mereka melihat ke depan memandang berkat Tuhan yang menanti. Tak ada lagi hama, tak ada lagi hujan batu, tak ada lagi kutukan, pohon-pohon ini akan menghasilkan buah. Allah meyakinkan mereka bahwa panen tahun ini akan berlimpah. Allah sedang memberkati mereka. Panen mendatang adalah panen yang penuh dengan kelimpahan. Allah memberkati mereka karena mereka berbalik kepada Allah dan memperhatikan pembangunan baitNya. Saudara-saudara ketika bait suci dibangun pada zaman Ezra, Allah begitu memberkati orang-orang yang membangunnya. Pembangunan ini coba dihambat oleh musuh Israel tetapi Allah campur tangan. Ia memakai Koresh dan Darius untuk menjadi berkat untuk Israel menyelesaikan pembangunan bait Tuhan. Saudara-saudara, demikian juga dengan jemaat mula-mula. Mereka sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan bait Tuhan, dalam arti umat Tuhan. Allah memberkati mereka dengan menambahkan terus jumlah mereka dengan orang-orang percaya bahkan menggerakkan orang-orang untuk memberi persembahan mendukung gereja Tuhan waktu itu. Saudara-saudara jelas bahwa Allah memberkati orang yang membangun baitNya. Saudara-saudara, Alkitab telah menunjukkan bahwa ketika orang-orang percaya rindu dan terlibat dalam pembangunan bait Tuhan atau gereja Tuhan, baik secara fisik dan terutama spiritual maka berkat Allah dicurahkan atas mereka. marilah kita sungguh-sungguh memperhatikan pembangunan bait Tuhan. Perhatikanlah gereja atau persekutuan tempat kita melayani sisi manakah yang perlu kita ubah, mana yang perlu dikembangkan. Misalnya kondisi fisiknya, dengan berusaha menjadikan tempat ibadah kita bersih, nyaman memuji Tuhan, saya pikir orang akan senang beribadah di gereja tersebut. Saudara coba perhatikan gereja-gereja dengan jumlah jemaat yang besar, maka saudara akan melihat bahwa gereja tersebut pada satu sisi adalah gereja yang nyaman lingkungannya, bersih, megah, indah sehingga orang senang beribadah di sana. Hal ini tentu saja menjadi tantangan buat kita untuk memperhatikan sungguh-sungguh kondisi fisik gereja kita. Bukan itu saja, saudara-saudara, kita juga perlu memperhatikan kehidupan jemaat sebagai bait Tuhan. Saudara-saudara memang bukalah hal yang mudah kehidupan spiritual jemaat atau anak SM yang kita layani, kita harus memberi waktu untuk komunikasi dengan mereka untuk sungguh-sungguh memahami pergumulannya, berdoa bagi dia dan bahkan tidak jarang harus mengeluarkan uang pribadi untuk kepentingan mereka, membeli renungan harian atau buku-buku rohani yang dapat menolong mereka untuk membangun hidup kerohanian mereka. Tidak mudah saudara. Tetapi percayalah berkat Allah sedang dicurahkan atas kita. Tuhan melihat kesungguhan dan perhatian kita dan Ia memberkati kita. Penutup Saudara-saudara, esensi pembangunan gereja Tuhan adalah pembangunan hidup kita yang mengutamakan Tuhan, tetapi tentu saja tidak mengabaikan pembangunan fisik gereja tempat kita beribadah. Allah akan membenci orang yang mengabaikan pembangunan gerejaNya sebaliknya memberkati orang yang terlibat dalam pembangunan itu. Ketika pembangunan baitNya kita sungguh gumuli, perhatikan dan lakukan maka berkat Allah akan dinyatakan bagi kita seperti janjiNya “Aku akan memberi berkat”. Amin.
Pekerjaangedung gereja Exodus, dimulai dengan tahap demi tahap sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang terjangkau. semoga Tuhan selalu memberikan berkat ba Sumber / 20 October 2022 Claudia Jessica Official Writer Untuk mendukung pembangunan gedung Gereja Kalimantan Evangelis GKE, Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, sekaligus Ketua Perwakilan Majelis Sinode GKE Wilayah Gunung Mas, Jaya S Monong mengajak jemaat dan seluruh pihak untuk berbagi berkat pada hari Rabu 19/10/2022. Saat meletakkan batu pertama pembangunan gedung GKE Pandohop Tumbang Miwan, Jaya berkata, “Saya mengajak jemaat dan seluruh pihak untuk mendukung pembangunan gedung gereja ini, dengan cara berbagi berkat.” Jaya berharap dengan bantuan seluruh pihak, pembangunan gedung gereja bisa segera selesai. Jaya mengingatkan bahwa hal yang utama dalam pembangunan gedung gereja ini adalah jemaat selalu mengandalkan Tuhan. Dengan mengandalkan Tuhan, Jaya yakin bahwa pembangunan gedung gereja akan berjalan dengan baik hingga selesai. Tak hanya membangun gereja secara fisik, pendeta, penatua, daikon, dan seluruh pekerja gereja diingatkan untuk meningkatkan pembangunan dari sisi kerohanian jemaat. “Saya yakin dan percaya, jika masyarakat kita takut akan Tuhan, maka mereka akan menghindari hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan, salah satunya mereka akan menolak narkoba,” pungkas Jaya. Sementara itu, Ketua Pembangunan Gedung GKE Pandohop Tumbang Miwan, Nenengson memaparkan sejumlah alasan dan pertimbangan dari keputusan jemaat untuk membangun gedung gereja baru. Pasalnya gedung gereja yang selama ini digunakan membutuhkan perbaikan lantaran bagian atas yang sudah mulai lapuk, atap yang bocor, dinding beton yang sudah banyak retak. Pertimbangan lainnya adalah mengingat saat ini gedung gereja berada di atas tanah yang tinggi dan berhadapan langsung dengan jalan raya, membuat kondisi ini dinilai membahayakan pengguna jalan dan jemaat yang harus keluar-masuk gereja, terutama anak-anak. Tempat parkir yang ada saat ini juga dinilai sudah tidak mampu lagi menampung banyaknya jemaat dari Gereja Kalimantan Evangelis. Menurut perencanaannya, gedung gereja yang baru akan dibangun di atas lahan seluas 100 x 42 meter, dan gamabaran global lebar dan panjang bangunan adalah 15 x 18 meter. Melihat kondisi keuangan yang ada saat ini, panitia berharap dapat menyelesaikan pembangunan pondasi dan untuk selanjutnya panitia berharap ada berkat dari berbagai pihak. Nenengson menyampaikan bahwa sejauh ini beberapa pihak telah mendukung pembangunan gedung gereja baru, baik dalam bentuk dana, sumbangan bahan bangunan, saran, dan lain sebagainya. “Saya juga menyampaikan terima kasih kepada warga jemaat GKE Pandohop Tumbang Miwan, atas partisipasi, kerja sama dan kebersamaan selama ini, dalam membangun gedung gereja yang baru,” demikian Nenengson. Sumber Halaman 1

pdtsaneb juga mengingatkan bahwa kecenderungan orang membangun gedung gereja dimana-mana sealu hanya untuk mencari nama besar, cari pujian sehingga pekerjaan pembangunan tidak jarang dirundung konflik hingga berujung pada perpecahan karena itu mata jemaat maranatha harus menjadi contoh yang baik bagi jemaat-jemaat lain yakni harus menjadi

Jakarta - Majelis Jemaat dan jemaat Gereja GPIB Pelita Jakarta menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan beserta Wakil Gubernur Wagub, Ahmad Riza Patria karena telah menyalurkan bantuan sosial melalui dana hibah Bantuan Operasional Tempat Ibadah BOTI.“Setelah 40 tahun menunggu dan beberapa kali ketua Majelis Jemaat berganti, Puji Tuhan baru di bawah kepemimpinan Anies, GPIB Pelita Jakarta mendapatkan BOTI, Izin Prinsip dan IMB. Terima kasih, Pak,” kata Pelaksana Harian Majelis Jemaat PHMJ GPIB Jemaat Pelita Jakarta, Sarah Tahitu Hengkesa di Balai Kota DKI, Ahad, 16 Oktober Prinsip dan Izin Mendirikan Bangunan IMB, kata dia, juga telah diterbitkan. “Pembangunan gedung gereja GPIB Pelita Jakarta yang berkantor di Jalan Pelita, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur dapat dilaksanakan,” Tahitu mengatakan, pembangunan gedung gereja merupakan hasil dari penantian panjang sejak GPIB Pelita Jakarta dilembagakan pada 24 Oktober Sarah, pembangunan gedung gereja GPIB Pelita Jakarta yang dimulai sejak 30 Agustus 2022 lalu sedang berlangsung dan diharapkan selesai pada 2023 mendatang.“Terima kasih Pak Gubernur dan Pak Wagub yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam pembangunan gedung gereja GPBI Jemaat Pelita. Kami ucapkan sehat dan sukses selalu buat bapak," KJMU terima kasih ke AniesSelain Sarah, para penerima manfaat Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul KJMU turut menyampaikan apresiasinya kepada Anies dan Riza Salah satu alumni UPN Veteran Jakarta, Jessica Rachel mengatakan bahwa dirinya sangat merasakan manfaat KJMU. Berkat KJMU, kata dia, ia tidak mengeluarkan biaya pendidikan mulai awal hingga lulus kuliah.“Alhamdulillah saya mendapatkan bantuan KJMU yang di mana saya tidak membayar UKT sepeser pun dari awal saya kuliah sampai saya bisa lulus Ilmu Keperawatan,” kata Jessica.“Semoga kami dapat berkontribusi kepada masyarakat Jakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menerima bantuan tersebut,” YUANTISYABaca juga Pengurus Gereja Sebut Anggapan Anies Baswedan Sosok Intoleran Keliru
Prosespembangunan Gedung Gereja #pos PI #SimbuangMappak
Persekutuan yang hidup adalah persekutuan yang bertumbuh dalam Kristus, persekutuan yang dibaharui oleh Roh Kudus. Ibarat sebuah tanaman yang tumbuh subur, pasti daunnya hijau segar. Tanaman itu bertumbuh baik karena dirawat dengan baik, disiram secara rutin, diberi pupuk, tanahnya digemburkan. Jika ada hama penganggu seperti rumput liar, kutu putih harus dibersihkan. Begitu juga dalam persekutuan, Roh Kudus memangkas hama – hama penganggu kebencian, dendam, irih hati, mau menang sendiri atau mau cari nama. Tanaman yang hidup dan bertumbuh dengan baik pasti akan menghasilkan bunga dan buah yang baik. Demikian halnya, persekutuan yang bertumbuh pasti menghasilkan buah yaitu karya – karya berkat bagi sesama dan bagi kemuliaan nama Tuhan. Kuasa yang memberi pertumbuhan bagi persekutuan adalah Allah sendiri dalam Roh Kudus. Persekutuan yang menjadi teladan bagi kita, sebagai persekutuan yang ideal adalah jemaat mula – mula sebagaimana terdapat dalam pembacaan kita, Kisah para rasul 241-47. Kita belajar dari pembacaan tadi dalam tema khotbah KUASA YANG MENUMBUHKAN. Kuasa yang menumbuhkan dalam jemaat mula – mula dimulai dari karya Roh Kudus yang menjamah setiap hati. Banyak orang menjadi percaya dan dibaptis. Ada pertumbuhan secara kuantitas dari segi jumlah. Semula berjumlah 12 murid di tambah beberapa perempuan dan keluarga Yesus, kemudian bertambah menjadi 120 orang lalu bertambah banyak lagi menjadi 3000 orang. Roh Kudus juga yang mempersatukan dan membangun. Jemaat mula – mula itu bertumbuh bukan saja secara kuantitas tapi juga secara kualitas. Mereka melakukan Tri Panggilan Gereja Bersaksi, Bersekutu dan Melayani. Bersaksi dilakukan melalui tugas para Rasul. Para Rasul berbicara tentang perbuatan – perbuatan besar Allah, mereka mengadakan banyak mujizat dan tanda. Bukan saja para Rasul yang bersaksi, jemaat mula – mula juga bersaksi melalui cara hidup mereka. Mereka disukai banyak orang dan tiap – tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka. Hari ini kita akan menyaksikan Peletakan 7 Batu Utama sebagai tanda dimulainya pekerjaan pembangunan Gedung Gereja baru di jemaat ini. Pembangunan Gereja Baru adalah sebuah kesempatan bagi jemaat untuk bersaksi tentang Tuhan. Maka bersaksilah sebagai jemaat yang sehati bekerja. Sidang Sinode adalah kesempatan bagi kita di Waropen untuk bersaksi tentang Tuhan. Jemaat – jemaat yang sedang membangun, panitia, klasis, pemerintah dan semua yang bekerja keras. Kita bekerja karena kita tahu bahwa Sidang ini adalah berkat bagi Waropen bukan beban. Maka bekerjalah dengan sukacita. Bersihkan hama – hama penganggu dari dalam diri seperti rasa malas, rasa acuh. Pangkas juga hama – hama penganggu dari luar yang membuat kita ragu dan pesimis, yang memecah bela kita dan buat kita tidak fokus menyambut berkat besar itu. Waktunya semakin dekat, iblis juga bekerja semakin keras. Maka hanya kuasa Roh Kudus saja yang dapat menumbuhkan. Jemaat mula – mula itu setia bersekutu. Mereka bertekun dalam pengajaran, mereka berkumpul tiap – tiap hari dalam Bait Allah, mereka berkumpul secara bergilir di rumah masing – masing untuk memecahkan roti dan berdoa. Mereka hidup rukun, makan bersama – sama dengan gembira dan tulus hati dan selalu memuji – muji Allah. Bertekun artinya rajin, giat, bersungguh-sungguh, dan disiplin. Jadi bukan pas ada waktu, bukan model pasang surut. Koinonia di dalam gereja bukan hanya sekedar orang berkumpul tetapi menjadi persekutuan orang-orang percaya yang dipersatukan karena meresponi anugerah keselamatan yang Allah berikan melalui Tuhan Yesus. Bagaimana dengan persekutuan kita sekarang? Adakah karena beban ekonomi kita lupa bersekutu? Jemaat mula – mula menjalankan panggilan berdiakonia dengan saling berbagi, menjual hak miliknya untuk menopang persekutuan, saling memperhatikan dan saling menolong. Setiap orang memiliki sikap murah hati dan bukan egois. Orang yang hidupnya dikuasai oleh Roh Kudus tidak akan lagi mengganggap hal – hal dalam dunia ini terlalu berharga. Yang penting adalah kebersamaan dan bukan keuntungan yang bisa kita peroleh. Tuhan menghendaki kita saling berbagi, menopang untuk pekerjaan pembangunan dan untuk pekerjaan Tuhan. Kuasa yang menumbuhkan adalah kuasa dalam karya Roh Kudus. Kuasa Roh Kudus memungkinkan kita semua bergandengan tangan bersama untuk mewujudkan damai sejahtera Allah. Tetap lakukan kebaikan dan menundukkan diri pada otoritas firman-Nya yang sanggup mengubah hati yang egois menjadi peduli pada orang lain. Hari ini Firman Tuhan mengingatkan kita. Berilah hidup dan persekutuan dibaharui oleh Roh Kudus. KuasaNya memberi pertumbuhan. Oleh kuasa Roh Kudus pembangunan Gereja Baru akan diselesaikan dan Sidang Sinode sukses di Waropen sebagai karya dan persembahan kita bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin. Tuhan memberkati. Selamat Hari Minggu.
Adayang mengatakan rajin beribadah atau memperbanyak ibadah namun ada yang mengatakan rajin dan setia memberikan persembahan, berupaya membangun gedung gereja yang megah, dan sebagainya. Amos 7:7-17 berisi penglihatan Amos tentang kehidupan Israel berikut akibatnya.
RtGyp.
  • gg66wvex0e.pages.dev/21
  • gg66wvex0e.pages.dev/278
  • gg66wvex0e.pages.dev/211
  • gg66wvex0e.pages.dev/344
  • gg66wvex0e.pages.dev/190
  • gg66wvex0e.pages.dev/406
  • gg66wvex0e.pages.dev/70
  • gg66wvex0e.pages.dev/559
  • khotbah pembangunan gedung gereja